KOMPAS.com - Jumlah perangkat BlackBerry baru yang
beredar secara global pada kuartal III tahun fiskal 2013 terus mengalami
penurunan. Sementara, saingan terdekat BlackBerry, Windows Phone, terlihat semakin stabil, bahkan cenderung meningkat.
Menurut lembaga riset IDC, BlackBerry hanya mengapalkan 4,5 juta unit produk mereka ke seluruh dunia, turun dari 7,7 juta unit atau sekitar 41,6 persen pada kuartal yang sama tahun lalu.
Dengan
jumlah pengiriman barang tersebut, BlackBerry hanya mampu mencapai
pangsa pasar global sebesar 1,7 persen saja, turun dari 4,1 persen pada
tahun lalu.
Seperti dikutip dari Ubergizmo, Rabu
(13/11/2013), IDC tidak memberikan rincian perangkat BlackBerry versi
apa saja yang dikirimkan. Namun, IDC menyatakan bahwa permintaan dari
produk berbasis BlackBerry 10 tidaklah terlalu tinggi. Sementara, produk
BlackBerry 7 masih tetap diminati di negara berkembang.
Adapun pesaing terdekat BlackBerry, Windows Phone, telah berhasil melewati perusahaan asal Kanada tersebut. Kini, sistem operasi mobile besutan Microsoft tersebut telah berhasil menggapai 3,6 persen pangsa pasar global, meningkat dari dua persen pada tahun lalu.
Jumlah pengiriman produk berbasis Windows Phone mencapai 9,5 juta unit, meningkat 3,7 juta unit pada kuartal III tahun 2012.
BlackBerry belum mati
Meski
terus mengalami penurunan, BlackBerry tampak belum mau menyerah bermain
di bisnis ponsel. Hal tersebut dibuktikan dari pernyataan CEO baru
BlackBerry, John Chen, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Chen mengatakan ia tak berniat membunuh bisnis pembuat ponsel BlackBerry yang belakangan ini terus merugi.
"Saya
tahu kami memiliki materi yang cukup untuk membangun bisnis yang
berkelanjutan untuk jangka panjang," kata Chen dalam sebuah wawancara
dengan Reuters. "Saya telah melakukan langkah ini sebelumnya dan belajar dari hal yang sama sebelumnya."
Pemegang saham terbesar BlackBerry, Fairfax Financial Holdings, pun telah menyuntikkan dana sebesar 1 miliar dollar AS untuk membantu BlackBerry keluar dari masa sulit.
CEO
dari perusahaan tersebut, Prem Watsa, sudah menyatakan kepercayaanya
bahwa BlackBerry sudah bisa kembali ke jalur yang benar dalam satu
hingga satu setengah tahun ke depan.
0 comments:
Post a Comment